MAKALAH OLAHRAGA REKREASI (FUTSAL PASIR)
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Pada era globalisasi seperti saat ini banyak orang yang
sangat disibukkanoleh kegiatannya
masing-masing. Mulai dari golongan pelajar hingga pimpinan perusahaan
atau dari kalangan masyarakat bawah kalangan masyarakat atas. Jika para
pelajar sangat disibukkan oleh jenis kurikulum yang berganti-ganti serta tuntutan agar mencapai nilai yang bagus dan juga
para pengusaha yang bekerja keras agar tidak pailit perusahaannya.
Contoh-contoh kegitan tersebut dapat dibayangkan bagaimana cara mereka untuk
membagi waktunya. Dapat dibandingkan dengan kebutuhan kesehatan manusia agar
tetap melakukan aktivitas tersebut.
Olahraga rekreasi
saat ini telah menjadi pilihan sebagian masyarakat dalam rangka menjaga
kesehatan jasmani dan rohani. Dengan melaksanakan olahraga secara teratur,
tubuh seseorang akan kembali bugar, karena otot-otot dansaraf-saraf seluruh
tubuh bergerak sesuai fungsinya dan terlepas dari ketegangan.Demikian pula
dengan melaksanakan rekreasi, maka jiwa seseorang akan kembali segar karena
dikala melaksanakan rekreasi fikiran terlepas dari tuntutanrutinitas hidup yang
dikerjakan setiap hari. Oleh karenanya dengan melaksanakan olah raga rekreatif,
jiwa dan raga seseorang seakan mendapat ruang untuk melakukan penyegaran,
sehingga tingkat kesehatan seseorang akan tetap terjagadengan baik.
Menurut UU RI No 3 Tahun 2005
Tentang Sistem Keolahragaan Nasional, yang menjadi ruang lingkup olahraga
meliputi tiga kegiatan yaitu olahraga pendidikan; olahraga rekreasi; dan
olahraga prestasi. Olahraga pendidikan diselenggarakan sebagai bagian dalam
proses pendidikan yang dilaksanakan baik pada jalur pendidikan formal maupun
nonformal melalui kegiatan intra dan/atau ekstrakurikuler. Olahraga rekreasi
dilakukan sebagai bagian proses pemulihan kesehatan dan kebugaran, sedangkan
olahraga prestasi dimaksudkan sebagai upaya untuk meningkatkan kemampuan dan
potensi olahragawan dalam rangka meningkatkan harkat dan martabat bangsa. Dalam
kaitan dengan materi yang dimunculkan yaitu fokusnya pada olahraga rekreasi,
maka penulis akan menjabarkannya langsung pada olahraga rekreasi itu sendiri.
B. Rumusan
Masalah
Berdasarkan
uraian tersebut, maka permasalahan dalam makalah ini yaitu:
1. Apa pengertian olahraga ?
2. Apa pengertian rekreasi ?
3. Bagaimana peraturan olahraga
rekreasi Futsal Pasir ?
C. Tujuan Penulisan
1. Mengetahui pengertian olahraga.
2. Mengetahui pengertian rekreasi.
3. Mengetahui peraturan olahraga
rekreasi Futsal Pasir.
D. Manfaat Penulisan
Hasil
penulisan makalah ini diharapkan untuk pembaca agar menambah pengetahuan
dan menjadi acuan penulisan atas bahasan Olahraga Rekreasi Futsal Pasir.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Olahraga
Dalam kamus lengkap bahasa Indonesia,
penerbit Gitamedia Press, kata olahraga merupakan kata kerja yang diartikan
gerak badan agar sehat. Sedang menurut para pakar olahraga, adalah sebuah
aktivitas manusia yang bertujuanuntuk mencapai kesejahteraan (sejahtera jasmani
dan sejahtera rohani) manusia itusendiri. Sport adalah kata dalam bahasa
Inggris yang berarti Olahraga maka Sportif merupakan kata sifat yang berarti
jujur dan ksatria atau gagah. Dan kata sportivitas yang sebagai kata benda
mempunyai arti orang yang melakukan olahraga tersebut (harus) memiliki
kejujuran dan sikap ksatria dalam bertindak dan berprilaku saat
berolahraga, seperti disiplin, mengikuti ketentuan dan peraturan yang
telah ditetapkan atau yang telah disepakati bersama, terutama saat mengikuti
suatu pertandingan atau perlombaan olahraga.
Makna olahraga menurut ensiklopedia
Indonesia adalah gerak badan yang dilakukan oleh satu orang atau lebih yang
merupakan regu atau rombongan. Sedangkan dalam Websters New Collegiate
Dictonary (1980) yaitu ikut serta dalam aktivitas fisik untuk mendapatkan
kesenangan, dan aktivitas khusus seperti berburu atau dalam olahraga
pertandingan (athletic games di Amerika Serikat). Menurut Cholik Mutohir
olahraga adalah proses sistematik yang berupa segala kegiatan atau usaha yang dapat
mendorong mengembangkan, dan membina potensi-potensi jasmaniah dan
rohaniah seseorang sebagai perorangan atau anggota masyarakat dalam bentuk
permainan, perlombaan/pertandingan, dan prestasi puncak dalam pembentukan
manusia Indonesia seutuhnya yang berkualitas berdasarkan Pancasila. Untuk
penjelasan pengertian olahraga menurut Edward (1973) olahraga harus bergerak
dari konsep bermain, games, dan sport.
Ruang lingkup bermain mempunyai
karakteristik antara lain;
1.
Terpisah
dari rutinitas,
2.
Bebas,
3.
Tidak
produktif,
4.
Menggunakan
peraturan yang tidak baku.
Ruang
lingkup pada games mempunyai karakteristik;
1.
Ada
kompetisi,
2.
Hasil
ditentukan oleh keterampilan fisik, strategi, kesempatan.
Sedangkan ruanglingkup sport; permainan yang dilembagakan.
Arti olahraga adalah aktivitas untuk melatih tubuh seseorang, tidak hanya
secara jasmani tetapi juga rohani, dan bertujuan untuk mencapai prestasi
yangsetinggi-tingginya. Dalam kehidupan modern seperti sekarang ini banyak
orang yang melupakan pentingnya olahraga untuk tubuh. Padahal olahraga
merupakan cara untuk sehat yang paling
murah dengan hasil yang mengagumkan untuk kebugaran badan. Selain
itu olah raga dapat dilaksanakan kapanpun dan dimanapun kita suka melakukannya
baik siang maupun malam sesuai keinginan.
B.
Pengertian Rekreasi
Secara harfiah rekreasi berarti
rekreasi, kembali kreatif. Sedang rekreasi itu sendiri merupakan kegiatan
(bahkan kegiatan itu direncanakan) dan dilaksanakan karena seseorang ingin
melaksanakan. Jadi dapat diartikan usaha atau kegiatan yang dilaksanakan pada
waktu senggang untuk mengembalikan kesegaran fisik. Kegiatan rekreasi dapat
dibedakan menurut sifatnya yaitu rekreasiaktif dan rekreasi pasif. Rekreasi
aktif adalah rekreasi yang lebih berorientasi pada manfaat fisik dari pada mental,
sedang rekreasi pasif adalah rekreasi yang berorientasi pada manfaat
mental dari pada fisik.
Menurut Direktorat Perlindungan dan
Pelestarian Alam (1979), rekreasi alam atau wisata alam merupakan salah satu
bagian dari kebutuhan hidup manusia yang khas dipenuhi untuk memberikan
keseimbangan, keserasian, ketenengan dan ke-gairahan hidup, dimana rekreasi
alam atau wisata alam adalah salah satu bentuk pemanfaatan sumber daya
alam yang berlandaskan atas prinsip kelestarian alam.Ada juga pengertian tentang
pendidikan Rekreasi, sebagai berikut penjelasannya. Pendidikan Rekreasi
adalah suatu program pendidikan non-formalyang menyediakan kesempatan bagi
setiap individu untuk mengembangkan keterampilan jasmani, sikap sosial, mental
kebiasaan dan penghayatan (psiko-sosial) dan keterampilan intelektual
(kognitif) secara harmonis dan proporsional yang pada gilirannya nanti akan
membentuk kepribadian serta tingkah laku seseorang. Kegiatan ini memberikan
pengalaman langsung dilapangan melalui kegiatan-kegiatan seperti pendidikan di
alam terbuka (out door education /school), misalnya study tour, perjalanan
lapangan, dan pendidikan petualangan dialam terbuka (outdoor adventures
education) serta kegiatan-kegiatan lainnya,seperti olahraga rekreatif,
aktivitas permainan termasuk permainan tradisional dan kesenian, jenis-jenis
aktivitas jasmani yang lainnya. Adapun pengertian pendidikan rekreasi
lainnya adalah proses ajar melalui kegiatan rekreasi dansekaligus pula sebagai
proses ajar untuk menguasai aspek kognitif, afektif dan psikomotor.
Istilah lainnya adalah pendidikan waktu luang dalam pelaksanaannya, kegiatan
rekreasi digunakan sebagai wahana atau pengalaman belajar. Melalui
pengalaman belajar inilah, maka siswa sebagai peserta didik akan tumbuh
dan berkembang guna mencapai tujuan pendidikan.
Lebih
lanjut, program ini pada dasarnya menganut prinsip belajar sambil melakukan
sesuatu (learning by doing), belajar sambil mengulang-ngulang dan berusaha
untuk memperbaiki (trial and refinement), serta menganut belajar selama hidup (long life learning).Prinsip dari
proses pembelajaran di alam terbuka atau luar kelas itu, pada hakekatnya
memberikan kesempatan untuk memperoleh pengalaman langsung yang menyenangkan
dan menarik (karena keunikannya, nilai dan spesifik) dilapangan, dalam rangka
belajar membangun hubungan yang harmonis dengan lingkungan dan alam. Dalam
kegiatan ini siswa dapat mempelajari beberapa hal,seperti dipaparkan oleh
Bouckard (1991) sebagai berikut : a. Konsep dan pengetahuan yang menarik
tentang manusia dan alam sekitar. b. Keterampilan membudayakan pola hidup
sehat (pribadi dan lingkungan), kesejahteraan manusia dan lingkungan. c.
Mengembangkan sikap dan hubungan yang harmonis dengan lingkungan dan alam
sekitar.
C.
Olahraga
Rekreasi Futsal Pasir
Futsal
pasir merupakan salah satu olahraga yang berasal dari olahraga Futsal, hanya
saja dalam Futsal Pasir ini terdapat variasi tempat, permainan dan peraturan.
Untuk lebih jelasnya Peraturan Futsal Pasir ini yaitu :
Peraturan
Futsal Pasir
1.
Setiap tim atau kelompok wajib memakai seragam..
2.
Warna seragam sudah ditentukan oleh
ketua kelompok dan berbeda dengan kelompok lain.
3.
Setiap tim atau kelompok wajib membawa
slayer.
4.
Setiap tim atau kelompok wajib membawa
air minum.
5.
Setiap tim atau kelompok harus terdiri 4
orang, perempuan wajib bermain.
6.
Waktu 2x5 menit.
7.
Tangan pemain setiap tim atau kelompok
diikat kebelakang.
8.
Setiap tim atau kelompok memakai sepatu keresek yang
telah di sediakan panitia.
9.
Gawang futsal pasir menggunakan hulahop.
10. Tidak ada penjaga
gawang.
11. Pemain tidak
boleh melewati garis gawang sendiri yang telah ditentukan panitia. Apabila
melewati dianggap pelanggaran dan langsung penalty.
12. Dalam
permainan, satu tim menggiring/menendang bola dengan kaki kanan dan satu tim
lagi menggiring/menendang bola dengan kaki kiri. Setelah setengah main
bergantian.
13. Memasukan
bola ke gawang memakai 2 kaki secara bersamaan.
14. Apabila
dalam waktu yang sudah ditentukan berakhir dengan seri maka dilanjutkan dengan
penalti (Hanya 3 Pemain, salah satunya wanita)
15. Setiap gol
harus ada cebration.
16. Peraturan
lainnya menyesuaikan dengan peraturan futsal
17. Bermain
sportif, tidak boleh menciderai lawan.
18. Keputusan
panitia mutlak dan tidak dapat diganggu gugat.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari
pembahasan materi di atas dengan tinjauan berbagai sumber dan pendapat
maka dapat penulis simpulkan pengertian tentang olahraga. Olahraga adalah
aktivitas fisik oleh seorang atau kelompok untuk mencapai kesejahteraan (rohani
dan jasmani) maupun prestasi. Selain itu sesuai dengan latar belakang maka
kesimpulan dari pengertian terhadap rekreasi dan Futsal Pasir sebagai berikut:
- Rekreasi
adalah usaha atau kegiatan yang dilaksanakan pada waktu senggang untuk
mengembalikan kesegaran jasmani dan rohani.
- Futsal
Pasir adalah salah satu olahraga yang merupakan variasi dari olahraga Fusal dan
dilakukan di pasir.
Orang-orang
berparisipasi di dalam olahraga dan rekreasi untuk banyak alasan, yaitu
untuk menjaga kesehatan, bersenang-senang, untuk merasakantantangan, dan untuk
menghasilkan uang. Perkembangan akan kebutuhan atas olahraga telah memperbesar
desempatan untuk berpartisipasi dan mengikuti olahraga itu sendiri. Seiring
dengan lapangan pekerjaan pada olahraga rekreasi yang terus berkembang ( Saipe, Rob . 1999). Maka sesuai
dengan judul makalah ini bahwa Futsal Pasir merupakan olahraga yang bersifat
rekreatif. Dikarenakan dalam jenis-jenis bersepeda memang mengedepankan
rekreasi sebagai tujuan.
MAKALAH
MAKALAH OLAHRAGA REKREASI
OLAHRAGA FORMAL DAN NON FORMAL
(PANAHAN)
OLEH
KELOMPOK 3
ANGGOTA
:
1. IBRAHIM
BUDI SATRIO ( 12603141004)
2. DAVIT
FIRMANDA H ( 12603141009)
3. BIMANTORO
SETIO N ( 12603141011)
4. MIRA HAYU NINDYOWATI (12603141015)
5. DANDY
PRASTYANTO (12603141021)
6. IMAS
GUSTINAWATI ( 12603141024)
7. FAUZI
ABDURRAHMAN ( 12603141027)
8. REZA
IMAN RAMDHAN (12603141042)
9. TEXKI
WAHYUNTORO (12603141047)
ILMU KEOLAHRAGAAN
FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
2013
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Pada era globalisasi seperti saat
ini banyak orang yang sangat disibukkanoleh
kegiatannya masing-masing. Mulai dari golongan pelajar hingga pimpinan perusahaan
atau dari kalangan masyarakat bawah kalangan masyarakat atas. Jika para
pelajar sangat disibukkan oleh jenis kurikulum yang berganti-ganti serta tuntutan agar mencapai nilai yang bagus dan juga
para pengusaha yang bekerja keras agar tidak pailit perusahaannya.
Contoh-contoh kegitan tersebut dapat dibayangkan bagaimana cara mereka untuk
membagi waktunya. Dapat dibandingkan dengan kebutuhan kesehatan manusia agar
tetap melakukan aktivitas tersebut.
Olahraga rekreasi saat ini telah menjadi pilihan
sebagian masyarakat dalam rangka menjaga kesehatan jasmani dan rohani. Dengan melaksanakan
olahraga secara teratur, tubuh seseorang akan kembali bugar, karena otot-otot
dansaraf-saraf seluruh tubuh bergerak sesuai fungsinya dan terlepas dari
ketegangan.Demikian pula dengan melaksanakan rekreasi, maka jiwa seseorang akan
kembali segar karena dikala melaksanakan rekreasi fikiran terlepas dari
tuntutanrutinitas hidup yang dikerjakan setiap hari. Oleh karenanya dengan
melaksanakan olah raga rekreatif, jiwa dan raga seseorang seakan mendapat ruang
untuk melakukan penyegaran, sehingga tingkat kesehatan seseorang akan
tetap terjagadengan baik.
Menurut UU
RI No 3 Tahun 2005 Tentang Sistem Keolahragaan Nasional, yang menjadi ruang
lingkup olahraga meliputi tiga kegiatan yaitu olahraga pendidikan; olahraga
rekreasi; dan olahraga prestasi. Olahraga pendidikan diselenggarakan sebagai
bagian dalam proses pendidikan yang dilaksanakan baik pada jalur pendidikan
formal maupun nonformal melalui kegiatan intra dan/atau ekstrakurikuler.
Olahraga rekreasi dilakukan sebagai bagian proses pemulihan kesehatan dan
kebugaran, sedangkan olahraga prestasi dimaksudkan sebagai upaya untuk
meningkatkan kemampuan dan potensi olahragawan dalam rangka meningkatkan harkat
dan martabat bangsa. Dalam kaitan dengan materi yang dimunculkan yaitu fokusnya
pada olahraga rekreasi, maka penulis akan menjabarkannya langsung pada olahraga
rekreasi itu sendiri.
B.
Rumusan Masalah
Berdasarkan
latar belakang di atas, dapat diambil rumusan masalah :
1. Apakah
pengertian Olahraga ?
2. Apakah
pengertian Rekreasi ?
3. Apakah
pengertian Olahraga Rekreasi ?
4. Apakah
pengertian Panahan
5. Bagaiana
aturan permainan panahan rekreasi ?
C. Tujuan
1. Mengetahui
pengertian Olahraga.
2. Mengetahui
pengertian Rekreasi.
3. Mengetahui
pengertian Olahraga Rekreasi.
4. Mengetahui
pengertian Panahan.
5. Dapat
membuat aturan permainan panahan rekreasi.
D. Manfaat
1. Bagi
penulis
a. Dapat
memodifikasi olahraga panahan menjadi olahraga rekreasi.
b. Meningkatkan
kemampuan penulis dalam mebuat makalah.
2. Bagi
masyarakat
a. Meningkatkan
kesadaran olahraga di masyarakat.
b. Menambah
variasi olahraga yang dapat di terapkan di masyarakat.
BAB
II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Olahraga
Olahraga adalah aktivitas untuk melatih
tubuh seseorang, tidak hanya secara jasmani tetapi juga secara rohani (misalkan
catur). Pengertian Olahraga (Menpora Maladi) adalah
Olahraga mencakup segala kegiatan manusia yang ditujukan untuk melaksanakan
misi hidupnya dan cita-cita hidupnya, cita-cita nasional politik, sosial,
ekonomi, kultural dan sebagainya. Olahraga
menurut ensiklopedia Indonesia adalah gerak badan yang dilakukan
oleh satu orang atau lebih yang merupakan regu atau rombongan.
Sedangkan dalam Webster’s New
Collegiate Dictonary (1980) yaitu ikut serta dalam aktivitas fisik untuk
mendapatkan kesenangan, dan aktivitas khusus seperti berburu atau dalam olahraga
pertandingan (athletic games di Amerika Serikat) UNESCO mendefinisikan olahraga
sebagai “setiap aktivitas fisik berupa permainan yang berisikan perjuangan
melawan unsur-unsur alam, orang lain, ataupun diri sendiri”. Sedangkan Dewan
Eropa merumuskan olahraga sebagai “aktivitas spontan, bebas dan dilaksanakan
dalam waktu luang”. Definisi terakhir ini merupakan cikal bakal panji olahraga
di dunia “Sport for All” dan di Indonesia tahun 1983, “memasyarakatkan olahraga
dan mengolahragaka masyarakat” (Rusli dan Sumardianto,2000: 6).
Menurut Cholik Mutohir olahraga
adalah proses sistematik yang berupa segala kegiatan atau usaha yang dapat
mendorong mengembangkan, dan membina potensi-potensi jasmaniah dan rohaniah
seseorang sebagai perorangan atau anggota masyarakat dalam bentuk permainan,
perlombaan/pertandingan, dan prestasi puncak dalam pembentukan manusia
Indonesia seutuhnya yang berkualitas berdasarkan Pancasila. Untuk penjelasan
pengertian olahraga menurut Edward (1973) olahraga harus bergerak dari konsep
bermain, games, dan sport. Ruang lingkup bermain mempunyai karakteristik antara
lain; a. Terpisah dari rutinitas, b. Bebas, c. Tidak produktif, d. Menggunakan
peraturan yang tidak baku. Ruang lingkup pada games mempunyai karakteristik; a.
ada kompetisi, b. hasil ditentukan oleh keterampilan fisik, strategi,
kesempatan. Sedangkan ruang lingkup sport; permainan yang dilembagakan.
B.
Pengertian
Rekreasi
Rekreasi berasal dari bahasa inggris "recreation" RE yang
berarti kembali, dan CREATION yang berarti kembali. Rekreasi adalah
merupakan suatu kegiatan yag dapat di laksanakan oleh seluruh lapisan
masyarakat secara sukarela untuk mendapatkan dan memperoleh kesegaran serta
kepuasan yang bertujuan untuk penyegaran tenaga dan pembaharuan semangat.
Pengertian
rekreasi yang di kemukakan oleh para ahli:
1.
Kraus , Rekreasi adalah
aktivitas atau pengalaman yang di peroleh atau di lakukan dalam waktu senggang
dan biasanya di laksanakan di waktu senggang.
2.
Mary Helen, Rekreasi bukan
peristiwa gerakan tetapi peristiwa emosi dan melupakan aktivitas pada waktu
senggang yang membuat orang menjadi senang untuk mengembalikan tenaga baik fisik
maupun mental.
3.
Kaplan, Rekreasi
adalah suatu aktivitas yang di lakukan secara ringan pada waktu luang
secara suka rela sebagai akibat dari pemulihan kerja berat yang di
lakukan.
4.
De Grasia, Rekreasi adalah
aktifitas yang mengistirahatkan seseorang dari bekerja dan memberikan kepadanya
suatu pemulihan seta perubahan saat bekerja kembali.
C.
Pengertian Olahraga Rekreasi
1. Menurut
Kusmaedi (2002:4) Olahraga rekreasi adalah olahraga yang dilakukan untuk
tujuan rekreasi.
2. Menurut
Haryono (1978:10) Olahraga rekreasi adalah kegiatan fisik yang dilakukan
pada waktu senggang berdasarkan keinginan atau kehendak yang timbul karena
memberikan kepuasan dan kesenangan.
3.
Menurut Herbert Haag (1994) “Recreational sport / leisure time sports are
formd of physical activity in leisure under a time perspective. It comprises
sport after work, on weekends, in vacations, in retirement, or during periods
of (unfortunate) unemployment”.
4. Menurut
Nurlan Kusmaedi (2002:4) olahraga rekreasi adalah kegiatan olahraga yang
ditujukan untuk rekreasi atau wisata.
5. Menurut
Aip Syarifuddin (Belajar Aktif Pendidikan Jasmani dan Kesehatan SMP,
Jakarta, Grasindo.1990) olahraga rekreasi adalah jenis kegiatan olahraga yang
dilakukan pada waktu senggang atau waktu-waktu luang.
D.
Pengertian Panahan
Panahan (Inggris:Archery) adalah
suatu kegiatan menggunakan busur panah untuk
menembakkan anak panah. Bukti-bukti menunjukkan bahwa sejarah
panahan telah dimulai sejak 5.000 tahun yang lalu yang awalnya digunakan
untuk berburu dan
kemudian berkembang sebagai senjata dalam pertempuran dan
kemudian sebagai olahraga ketepatan.
Seseorang yang gemar atau merupakan ahli dalam memanah disebut juga sebagai pemanah.
E. Aturan
Permainan Panahan dalam Olahraga Rekreasi
Aturan Modifikasi
Panahan :
1. Peserta
dilarang melewati garis yang telah ditentukan,
2.
Perserta mempunyai 3 kesempatan untuk
memanah sasaran yang telah ditentukan, dan point dijumlahkan dari setiap point
didalam balon.
3. Sasarannya
yaitu balon.
4. Pointnya
terdapat di dalam balon (pointnya 1 sampai 5),
5. Balon
ditempatkan di tempat sejajar.
6. Jarak
pemanah dengan sasaran 20 meter.
7. Panah
yang digunakan standart yang sama.
8. Pesertanya
individu.
BAB
III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari pembahasan materi di atas
dengan tinjauan berbagai sumber dan pendapat maka dapat penulis simpulkan
pengertian tentang olahraga. Olahraga adalah aktivitas fisik oleh seorang atau
kelompok untuk mencapai kesejahteraan (rohani dan jasmani) maupun prestasi.
Selain itu sesuai dengan latar belakang maka kesimpulan dari pengertian
terhadap rekreasi dan Panahan sebagai berikut:
- Rekreasi adalah
usaha atau kegiatan yang dilaksanakan pada waktu senggang untuk mengembalikan
kesegaran jasmani dan rohani.
- Panah balon adalah
salah satu olahraga yang merupakan variasi dari olahraga Panahan dan dilakukan
dengan sasaran balon
Orang-orang
berparisipasi di dalam olahraga dan rekreasi untuk banyak alasan, yaitu
untuk menjaga kesehatan, bersenang-senang, untuk merasakan tantangan, dan untuk
menghasilkan uang. Perkembangan akan kebutuhan atas olahraga telah memperbesar
desempatan untuk berpartisipasi dan mengikuti olahraga itu sendiri. Seiring
dengan lapangan pekerjaan pada olahraga rekreasi yang terus berkembang ( Saipe, Rob . 1999). Maka sesuai
dengan judul makalah ini bahwa panah balon merupakan olahraga yang bersifat
rekreatif. Dikarenakan dalam jenis-jenis Panahan memang mengedepankan
rekreasi sebagai tujuan.
PERATURAN PERMAINAN
SEPAKBOLA
(FIFA Law of the Game
2010/2011)
Ditulis oleh Muhammad Afdhal pada 3/05/2012 | 11:09 PM
Diunduh pada 20/10/2013 | 21:10 WIB
ATURAN
I – LAPANGAN PERMAINAN
LAPANGAN
- Pertandingan dapat dilakukan di lapangan rumput alami atau rumput sintetis
tergantung aturan kompetisi/pertandingan.
- Warna lapangan sintetis harus hijau
- Jika digunakan untuk pertandingan resmi FIFA, lapangan sintetis harus
mendapat persetujuan dari FIFA
GARIS LAPANGAN
- Lapangan permainan harus persegi panjang dan ditandai dengan garis.
Garis-garis ini berasal dari daerah-daerah yang mereka batas.
- Dua garis batas lagi disebut garis sentuh atau kita kenal dengan nama kotak
penalty. Dua garis yang lebih pendek disebut garis gawang kita lebih mengenal
dengan nama daerah gawang atau kotak gawang.
- Lapangan permainan dibagi menjadi dua bagian dengan garis tengah, yang
bergabung dengan titik-titik tengah dari dua garis sentuh.
- Tanda pusat akan ditunjukkan di titik tengah dari garis tengah. Sebuah
lingkaran dengan radius 9,15 m (10 yds) yang ditandai di sekitarnya.- Sebuah
tanda dapat dilakukan dari lapangan permainan, 9.15 m (10 yds) dari busur sudut
dan pada sudut kanan ke garis tujuan dan garis-garis sentuhan, untuk memastikan
bahwa pemain bertahan berada di jarak ini ketika tendangan sudut sedang diambil
UKURAN INTERNASIONAL
Panjang : min 100 m (110 yds) – max 110 m (120 yds)
Lebar : min 64 m (70 yds) max 75 m (80 yds)
DAERAH GAWANG (THE GOAL AREA)
Dua garis yang ditarik pada sudut kanan ke garis gawang, 5,5 m (6 yds) dari
dalam gawang masing-masing. Garis-garis ini meluas ke bidang bermain untuk
jarak 5,5 m (6 yds) dan bergabung dengan garis yang ditarik sejajar dengan
garis gawang. Daerah dibatasi oleh garis dan garis gawang adalah daerah gawang
DAERAH PENALTI (THE PENALTY AREA)
Dua garis yang ditarik pada sudut kanan ke garis gawang, 16,5 m (18 yds) dari
dalam gawang masing-masing. Garis-garis ini meluas ke bidang bermain untuk
jarak 16,5 m (18 yds) dan bergabung dengan garis yang ditarik sejajar dengan
garis gawang.
Daerah ini dibatasi oleh garis dan garis gawang adalah area penalti.
Dalam setiap area penalti, tanda hukuman dibuat 11 m (12 yds) dari titik tengah
antara tiang gawang dan jarak yang sama kepada mereka.
Sebuah busur dari lingkaran dengan radius 9,15 m (10 yds) dari pusat setiap
tanda hukuman yang diambil di luar area penalti.
TIANG BENDERA
Sebuah tiang bendera, tinggi tidak kurang dari 1,5 m (5 ft), dengan bagian
dipasang bendera harus ditempatkan di setiap sudut lapangan permainan.
Tiang bendera juga dapat ditempatkan pada setiap akhir baris tengah, tidak
kurang dari 1 m (1 yd) di luar garis sentuh/garis permainan.
BUSUR SUDUT
Sebuah seperempat lingkaran dengan radius 1 m (1 yd) dari setiap tiang bendera
sudut digambarkan di dalam lapangan permainan
GAWANG
- Gawang harus ditempatkan pada pusat setiap garis gawang.
- Gawang terdiri dari dua tiang tegak berjarak sama dari bendera sudut dan di
bagian atas oleh palang horizontal/mistar. Tiang gawang dan palang/mistar harus
dibuat dari kayu, logam atau bahan lain yang disetujui. Harus persegi, persegi
panjang, bulat atau berbentuk elips dan tidak boleh membahayakan pemain.
- Jarak antara tiang gawang adalah 7,32 m (8 yds) dan jarak dari tepi bawah mistar
gawang ke tanah adalah 2,44 m (8 ft).
Kedua tiang gawang dan mistar gawang memiliki lebar yang sama dan kedalaman,
yang tidak melebihi 12 cm (5 in). Garis Gawang harus dari lebar yang sama
seperti tiang gawang dan mistar gawang.
- Jaring dapat disertakan dengan gawang dan tanah di belakang tujuan, asalkan
mereka benar didukung dan tidak mengganggu penjaga gawang.
- Tiang gawang dan lintang/mistar harus putih
KESELAMATAN
Gawang harus tertanam aman dengan aman ke tanah. Gawang Portable hanya dapat
digunakan jika mereka memenuhi persyaratan keamanan.
Keputusan Dewan Internasional F.A.
Keputusan 1
Apabila ada suatu area teknis, harus memenuhi persyaratan yang telah disetujui
oleh International FA Board, yang tercantum dalam bagian dari publikasi ini
berjudul Technical Area/Area Teknis
ATURAN
II – BOLA
Kualitas dan Ukuran
Bola harus:
• Bundar/bulat
• Terbuat dari kulit atau bahan yang cocok lainnya
• Lingkar tidak lebih dari 70 cm (28 in) dan tidak kurang dari 68 cm (27 in)
• Berat di awal pertandingan tidak lebih dari 450 g (16 oz) dan tidak kurang
dari 410 g (14 oz)
• Tekanan udara 0,6-1,1 atmosfer (600 - 1.100 g/cm2) di atas permukaan laut
(8,5 lbs/sq in - 15,6 lbs/sq in)
Penggantian bola yang rusak/cacat.
Jika bola pecah atau menjadi rusak dalam pertandingan maka :
• pertandingan dihentikan
• pertandingan dilanjutkan dengan wasit menjatuhkan bola pengganti (melakukan
dropball) di tempat dimana bola sebelumnya, kecuali jika permainan dihentikan
di dalam daerah gawang, dalam hal ini wasit menjatuhkan bola pengganti
(melakukan dropball) di garis daerah gawang, sejajar dengan garis gawang pada
titik terdekat dimana bola berada ketika asli bermain dihentikan
Jika bola pecah atau menjadi rusak tidak dalam permainan yakni saat kick-off,
tendangan gawang, tendangan sudut, tendangan bebas, tendangan penalti
atau lemparan ke dalam:
• pertandingan dimulai/dilanjutkan sesuai aturan.
Bola tidak dapat diubah/diganti selama pertandingan tanpa otoritas/izin dari
wasit.
Keputusan Dewan Internasional F.A.
Keputusan 1
Selain persyaratan Aturan II, bola yang digunakan dalam pertandingan dan
dimainkan di kompetisi resmi yang diselenggarakan di bawah naungan FIFA atau
konfederasi adalah kondisional pada bantalan bola salah satu dari berikut:
• Logo resmi "FIFA APPROVED"
• Logo resmi " FIFA INSPECTED "
• Logo "INTERNATIONAL MATCHBALL STANDART"
Logo pada bola menunjukkan bahwa telah diuji secara resmi dan ditemukan sesuai
dengan persyaratan teknis tertentu, yang berbeda untuk logo masing-masing dan
tambahan untuk spesifikasi minimum yang ditetapkan dalam Aturan II.
Daftar persyaratan tambahan khusus untuk masing-masing logo harus disetujui
oleh Dewan FA Internasional. Lembaga melakukan tes tunduk pada persetujuan
FIFA.
Anggota asosiasi kompetisi juga mungkin memerlukan penggunaan bantalan bola
siapa pun dari ketiga logo.
Keputusan 2
Pada pertandingan yang dimainkan di kompetisi resmi yang diselenggarakan di
bawah naungan FIFA, konfederasi atau asosiasi anggota, tidak ada bentuk iklan
komersial pada bola diperbolehkan, kecuali untuk lambang kompetisi,
penyelenggara kompetisi dan merek dagang resmi dari pabrikan .
Peraturan kompetisi dapat membatasi ukuran dan jumlah tanda-tanda tersebut.
ATURAN III – JUMLAH PEMAIN
Pemain
Sebuah pertandingan dimainkan oleh dua tim, masing-masing terdiri tidak lebih
dari sebelas pemain, salah satunya adalah kiper. Sebuah pertandingan mungkin
tidak memulai jika salah satu tim kurang dari tujuh pemain.
Kompetisi Resmi
Sampai maksimum tiga pengganti dapat digunakan dalam setiap pertandingan
dimainkan di kompetisi resmi yang diselenggarakan di bawah naungan FIFA,
konfederasi atau asosiasi anggota.
Aturan kompetisi harus menyatakan berapa banyak pengganti dapat dicalonkan,
dari tiga sampai maksimal tujuh.
Pertandingan Lain
Dalam sebuah pertandingan Tim Nasional, maksimum enam pengganti dapat
digunakan.
Dalam pertandingan lainnya, sejumlah besar pengganti dapat digunakan dengan
syarat:
• tim yang bertanding mencapai kesepakatan pada jumlah maksimum
• wasit diberitahukan sebelum pertandingan
Jika wasit tidak diinformasikan, atau jika tidak ada kesepakatan sebelum
pertandingan, maka tidak boleh lebih dari enam pengganti yang diijinkan.
Semua Pertandingan
Dalam semua pertandingan, nama-nama pengganti harus diberikan kepada wasit
sebelum dimulainya pertandingan. Setiap pengganti yang namanya tidak diberikan
kepada wasit sebelum pertandingan tidak dapat dimainkan dalam pertandingan.
Prosedur Pergantian
Untuk mengganti pemain dengan pemain pengganti, kondisi berikut harus
diperhatikan:
• Wasit harus diberitahu sebelum penggantian dilakukan
• Pengganti hanya memasuki bidang bermain setelah pemain yang diganti telah
meninggalkan dan setelah menerima sinyal dari wasit
• Pengganti hanya memasuki bidang bermain di garis tengah dan ketika permainan
berhenti
• Penggantian selesai ketika pemain pengganti memasuki lapangan permainan
• Dari saat itu, pengganti menjadi pemain dan pemain yang telah diganti menjadi
pemain pengganti
• Pemain diganti tidak mengambil bagian lebih lanjut dalam pertandingan
• Semua pengganti tunduk pada otoritas dan yurisdiksi wasit, apakah dipanggil
untuk bermain atau tidak
Mengubah kiper
Setiap pemain lain dapat berubah tempat dengan kiper, asalkan:
• wasit diinformasikan sebelum perubahan dilakukan
• perubahan dilakukan ketika permainan berhenti
Pelanggaran dan Sanksi
Jika penggantian atau pemain pengganti masuk lapangan permainan tanpa izin
wasit:
• wasit menghentikan permainan (meskipun tidak segera jika penggantian atau
pemain pengganti tidak mengganggu dengan bermain)
• wasit memperingatkan pemain yang bersangkutan perilaku tidak sportif dan
memerintahkan dia untuk meninggalkan lapangan permainan
• jika wasit telah menghentikan permainan, untuk memulai kembali permainan
dengan tendangan bebas tidak langsung bagi tim lawan dari posisi bola pada saat
penghentian (lihat Aturan XIII - Posisi Tendangan Bebas)
Jika seorang pemain berubah posisi dengan kiper tanpa izin wasit sebelum
perubahan dilakukan:
• wasit memungkinkan bermain untuk melanjutkan
• wasit memperingatkan pemain tersebut ketika bola berikutnya keluar dari
permainan
Dalam hal terjadi pelanggaran lain dari Aturan ini:
• pemain yang bersangkutan diperingatkan
• pertandingan dimulai dengan tendangan bebas tidak langsung, yang akan diambil
oleh pemain dari tim lawan dari posisi bola pada saat penghentian (lihat Aturan
XIII - Posisi Tendangan Bebas)
Pemain dan Pengganti Dikeluarkan
Seorang pemain yang dikeluarkan sebelum kick-off dapat digantikan hanya oleh
satu dari daftar pemain pengganti.
Pemain dalam daftar pengganti yang dikeluarkan baik sebelum kick-off atau
setelah bermain telah dimulai, tidak dapat diganti.
FIFA Laws of The Game 2010/2011, LAW 4 - THE PLAYERS EQUIPMENT
PERATURAN PERMAINAN FIFA 2010/2011, ATURAN 4 - PERLENGKAPAN PEMAIN
Sumber : FIFA Laws of The Game 2010/2011
Keselamatan
Seorang pemain tidak boleh menggunakan perlengkapan atau memakai apapun yang
membahayakan dirinya atau pemain lain (termasuk segala jenis perhiasan).
Perlengkapan Dasar
Perlengkapan dasar wajib pemain terdiri dari item yang terpisah sebagai
berikut:
• Jersey atau kemeja dengan lengan - jika menggunakan pakaian dalam, warna
lengan harus menjadi warna utama yang sama dengan lengan jersey atau baju
• Celana pendek - jika menggunakan pakaian dalam, harus dari warna utama yang
sama dengan celana pendek
• Kaus kaki
• Shinguards atau pelindung tulang kering
• Sepatu
Shinguards / Pelindung tulang kering
• Tertutup seluruhnya oleh kaus kaki
• Terbuat dari karet, plastik atau bahan sejenis yang cocok
• Memberikan tingkat perlindungan yang wajar
Warna
• Kedua tim harus memakai warna yang membedakan mereka dari satu sama lain dan
juga wasit dan asisten wasit
• Setiap penjaga gawang harus memakai warna yang membedakannya dari pemain
lain, wasit dan asisten wasit
Pelanggaran dan Sanksi
Dalam hal terjadi pelanggaran Aturan ini:
• permainan tidak perlu dihentikan
• pemain yang bersalah diinstruksikan oleh wasit untuk meninggalkan lapangan
permainan untuk memperbaiki perlengkapannya
• pemain meninggalkan lapangan permainan sampai bola berikutnya berhenti menjadi
dalam permainan, kecuali jika ia telah dimemperbaiki perlengkapannya
• setiap pemain diminta untuk meninggalkan lapangan permainan untuk memperbaiki
perlengkapannya tidak boleh kembali masuk tanpa izin wasit
• Wasit harus memeriksa perlengkapan pemain telah dipakai dengan benar sebelum
mengizinkan untuk kembali memasuki lapangan permainan
• pemain hanya diperbolehkan untuk masuk kembali ke lapangan permainan saat
bola diluar dari permainan
Seorang pemain yang telah diminta untuk meninggalkan lapangan permainan karena
suatu pelanggaran Aturan ini dan yang kembali memasuki lapangan permainan tanpa
izin wasit harus diperingatkan.
Memulai Kembali Permainan
Jika permainan dihentikan oleh wasit untuk mengurus peringatan:
• pertandingan dimulai kembali oleh tendangan bebas tidak langsung dilakukan
oleh pemain dari tim lawan dari tempat dimana bola berada ketika wasit
menghentikan permainan (lihat Aturan 13 - Posisi Tendangan Bebas)
Keputusan Dewan Internasional F.A.
Keputusan 1
Pemain tidak boleh mengungkapkan pakaian dalam menampilkan slogan atau iklan.
Perlengkapan dasar wajib tidak boleh memiliki pernyataan politik, agama atau
pribadi.
Seorang pemain melepas kausnya atau kemeja untuk mengungkapkan slogan atau
iklan akan dihukum oleh penyelenggara kompetisi. Tim dari pemain yang
perlengkapan wajib dasar memiliki slogan-slogan politik, agama atau pribadi
atau pernyataan akan disanksi oleh penyelenggara kompetisi atau oleh FIFA.
PERATURAN PERMAINAN FIFA 2010/2011, ATURAN 5 & 6 - WASIT & ASISTEN
WASIT
Sumber : FIFA Laws of The Game 2010/2011
ATURAN V – WASIT
Kewenangan wasit
Setiap pertandingan sepakbola dipimpin oleh seorang wasit yang memiliki
wewenang mutlak dalam menegakkan Peraturan Permainan pada pertandingan dimana
dia ditugaskan.
Kekuasaan dan tugas Wasit tersebut:
• Menegakkan Peraturan Permainan
• Memimpin pertandingan bekerjasama dengan asisten wasit, dan dengan ofisial
keempat apabila ada penugasannya.
• Memastikan bahwa setiap bola yang digunakan memenuhi persyaratan Aturan II.
• Memastikan bahwa perlengkapan pemain memenuhi persyaratan Aturan IV.
• Bertindak sebagai pencatat waktu dan menyimpan catatan pertandingan
• Memberhentikan, menunda atau membatalkan pertandingan, dengan
kebijaksanaannya, untuk setiap pelanggaran terhadap peraturan.
• Memberhentikan, menunda atau membatalkan pertandingan karena gangguan di luar
apapun
• Menghentikan pertandingan jika, menurut pendapatnya, seorang pemain terluka
parah/cidera serius dan memastikan bahwa ia dikeluarkan dari lapangan
permainan. Pemain cedera hanya dapat kembali ke lapangan permainan setelah
permainan telah dimulai kembali.
• Meneruskan permainan untuk tetap berlanjut sampai bola keluar dari permainan
jika seorang pemain, menurut pendapatnya, hanya mengalami cidera ringan
• Memastikan bahwa setiap pemain yang mengalami pendarahan karena cidera
dikeluarkan dari lapangan permainan. Pemain hanya dapat kembali pada menerima
isyarat dari wasit, yang harus telah memastikan bahwa pendarahan telah berhenti
• Memungkinkan untuk melanjutkan permainan bila tim mendapatkan keuntungan
terhadap pelanggaran yang telah dilakukan oleh lawannya, dan menghukum
pelanggaran tersebut, jika menurut pendapatnya keuntungan yang akan diberikan
tidak dapat atau tidak mungkin terlaksana.
• Memberikan hukuman terhadap pelanggaran yang paling berat, apabila seorang
pemain pada waktu yang bersamaan melakukan pelanggaran lebih dari satu kali.
• Mengambil tindakan disipliner terhadap pemain bersalah karena pelanggaran
peringatan (kartu kuning) dan pengusiran (kartu merah). Dia tidak berkewajiban
untuk mengambil tindakan ini segera tetapi harus melakukannya ketika bola
berikutnya keluar dari permainan.
• Mengambil tindakan terhadap para offisial tim yang berperilaku tidak sportif
dan dengan kebijakannya, wasit dapat mengusir mereka dari lapangan permainan
dan segera keluar dari lingkungan permainan
• Bertindak atas saran dari asisten wasit tentang insiden tidak dilihatnya.
• Memastikan bahwa tidak ada orang yang tidak berhak memasuki lapangan
permainan.
• Memberikan aba-aba memulai permainan setelah dihentikan.
• Memberikan laporan pertandingan kepada pihak yang berwenang, yang meliputi
informasi pada setiap tindakan disipliner yang diambil terhadap pemain dan /
atau pejabat tim dan setiap kejadian lain yang terjadi sebelum, selama atau
setelah pertandingan
Keputusan WasitKeputusan wasit terkait dengan permainan, termasuk
apakah gol atau tidak mencetak gol dan hasil pertandingan, bersifat final.
Wasit hanya dapat mengubah keputusan apabila menyadari bahwa keputusan yang
ditetapkan sebelumnya tidak benar atau menurut pendapatnya, berdasarkan saran
asisten wasit atau offisial keempat, keputusan tersebut perlu diubah, asalkan
wasit belum memulai kembali permainan atau belum mengakhir pertandingan.
Keputusan Dewan Internasional F.A.
Keputusan 1
Seorang wasit (atau juga berlaku pada asisten wasit atau ofisial keempat) tidak
bertanggung jawab untuk:
- - Segala macam jenis cedera
yang diderita oleh petugas pertandingan, pemain atau penonton.
- - Segala macam kerugian/kerusakan
terhadap harta benda apapun
- - Segala macam kerugian lain
yang diderita oleh individu, perusahaan, asosiasi atau badan lain, yang karena
atau yang mungkin karena keputusan apapun bahwa ia dapat mengambil berdasarkan
Peraturan Permainan atau sehubungan dengan prosedur normal yang dibutuhkan
untuk terus, memutar dan mengontrol pertandingan.
Keputusan tersebut dapat juga mencakup:
• keputusan bahwa kondisi lapangan permainan atau sekitarnya atau kondisi cuaca
seperti untuk mengizinkan atau tidak mengizinkan pertandingan berlangsung
• keputusan untuk meninggalkan pertandingan untuk alasan apapun
• keputusan untuk kesesuaian dari peralatan lapangan dan bola yang digunakan
selama pertandingan
• keputusan untuk berhenti atau tidak berhenti pertandingan karena gangguan
penonton atau masalah di daerah penonton
• keputusan untuk berhenti atau tidak berhenti bermain yang memungkinkan pemain
cedera untuk dikeluarkan dari lapangan permainan untuk untuk pengobatan
• keputusan untuk membutuhkan pemain cedera untuk dihapus dari bidang bermain
untuk pengobatan
• keputusan untuk mengizinkan atau tidak mengizinkan pemain untuk mengenakan
pakaian atau perlengkapan tertentu
• keputusan (di mana dia memiliki wewenang) untuk mengizinkan atau tidak
mengizinkan setiap orang (termasuk offisial tim atau stadion, petugas keamanan,
fotografer atau media lain perwakilan) untuk berada di sekitar lapangan
permainan
• keputusan lain bahwa ia dapat mengambil sesuai dengan Peraturan Permainan
atau sesuai dengan tugasnya sesuai dengan ketentuan FIFA, konfederasi, anggota
asosiasi atau aturan atau peraturan liga di mana pertandingan dimainkan
Keputusan 2
Dalam turnamen atau kompetisi di mana ofisial keempat yang ditunjuk, peran dan
tugas harus sesuai dengan pedoman yang disetujui oleh International FA Board,
yang terkandung dalam aturan ini.
ATURAN 6 – ASISTEN WASIT
Tugas
Dua asisten wasit yang ditunjuk yang memiliki tugas, tunduk pada keputusan
wasit, adalah untuk memberikan isyarat/tanda :
• ketika seluruh bola meninggalkan lapangan permainan
• tim mana yang berhak untuk suatu tendangan sudut, tendangan gawang atau
lemparan ke dalam
• ketika seorang pemain bisa dihukum karena dalam posisi offside
• ketika pergantian pemain akan dilakukan
• ketika kesalahan atau insiden lainnya terjadi di luar pandangan wasit
• ketika pelanggaran telah terjadi setiap kali asisten wasit memiliki pandangan
yang lebih baik dari wasit (ini termasuk, dalam situasi tertentu, pelanggaran
yang dilakukan di area penalti)
• ketika saat tendangan penalti, kiper bergerak dari garis gawang sebelum bola
tersebut ditendang dan jika bola melewati garis
Bantuan
Para asisten wasit juga membantu wasit dalam mengontrol pertandingan sesuai
dengan Peraturan Permainan. Secara khusus, Asisten Wasit bisa masuk lapangan
permainan untuk membantu mengendalikan 9,15 m (10 yds) jarak.
Dalam hal gangguan yang tidak semestinya atau perlakuan yang tidak semestinya,
wasit akan meringankan asisten wasit dari tugasnya dan membuat laporan kepada
pihak yang berwenang.
LAW 5 & 6 - Referee & Asistant Referees
PERATURAN
PERMAINAN FIFA 2011/2012, ATURAN 7 - LAMANYA PERTANDINGAN
Sumber : FIFA Laws of The Game 2011/2012
ATURAN 7 – LAMANYA PERTANDINGAN
Babak Permainan
Pertandingan berlangsung dua babak yang waktunya sama yaitu 45 menit, kecuali
ada kesepakatan lain antara wasit dan kedua tim yang akan bertanding. Setiap
persetujuan untuk mengubah waktu permainan (misalnya untuk mengurangi waktu
suatu babak permainan menjadi 40 menit karena cahaya tidak cukup) harus
dilakukan sebelum memulai dimulai dan harus sesuai dengan aturan
kompetisi.
Waktu Jeda/Istirahat antara Kedua Babak
Pemain berhak mendapat waktu istirahat antara kedua babak.
Waktu istirahat harus tidak lebih dari 15 menit.
Peraturan kompetisi harus menyatakan jakngka waktu istirahat babak pertama.
Lamanya waktu istirahat dapat diubah hanya dengan persetujuan wasit.
Tambahan waktu yang hilang
Tambahan waktu diberikan pada setiap babak untuk seluruh waktu yang hilang pada
babak tersebut karena :
• Penggantian Pemain
• penilaian terhadap pemain yang cidara
• pemindahan pemain yang cidera dari lapangan permainan untuk mendapatkan
perawatan
• membuang-buang waktu
• penyebab lainnya
Penyisihan waktu yang hilang adalah berdasarkan kebijaksanaan dari wasit.
Tendangan Penalty
Jika tendangan penalti harus dilakukan atau diulang kembali, waktu permainan
atau tambahan waktu diperpanjang sampai tendangan penalty selesai.
Pertandingan yang Terhenti/terbengkalai
Sebuah pertandingan yang terbengkalai/terhenti, dapat dilanjutkan/diputar
kembali kecuali peraturan kompetisi menetapkan lain.
Makasih infonya
BalasHapushttp://yvc-i-gc012.blogspot.co.id/